Aga Kareba? Wah... setelah sempat vakum beberapa hari membuka blog via PC dikarenakan baru tiba dari perjalanan ke luar daerah ternyata begitu banyak informasi yang terlewatkan tentang Pinrang dan sekitarnya. Salah satu yang cukup menarik bagi saya yakni penemuan granat aktif oleh seorang pekerja bangunan di Pinrang yang lagi ramai diberitakan beberapa media online lokal dan nasional. Berikut saya mencoba menuliskan ringkasan tentang penemuan tersebut yang disadur dari beberapa media online.
Sebuah granat yang masih aktif ditemukan oleh seorang pekerja bangunan di Dusun Dolangan, Desa Makkawaru, Kecamatan Mattiro Bulu Kabupaten Pinrang pada hari Rabu siang (11/2). Granat tangan atau biasa disebut juga granat nanas ditemukan oleh Usman di atas plafon teras rumah milik Muchtar saat sedang merenovasi rumah tersebut.
Granat tangan tersebut bahkan sempat dijadikan bahan candaan karena dikiranya sudah tidak aktif lagi. Granat dilempar-lemparkan untuk menakut-nakuti sesama pekerja dan warga yang ada disekitar lokasi.
Mengetahui penemuan tersebut, Kapolsek Mattiro Bulu, Akp. Muhammad Nasir langsung menurukan personil ke lapangan untuk mengamankan temuan dan memasang garis polisi di lokasi tersebut.
"Granat tersebut ditemukan oleh seorang warga sekitar pukul 10.00 Wita" ucap AKP. Muhammad Nasir kepada para pewarta di lokasi kejadian.
Lebih lanjut AKP. Muhammad Nasir menjelaskan bahwa pihaknya langsung menghubungi dan berkoordinasi dengan pihak TNI. Tidak lama berselang, tim dari TNI Detasemen Peralatan (Denpal) 04 Parepare tiba di lokasi dan langsung mengamankan granat tersebut.
“Granat itu sudah diamankan pihak TNI dari Denpal 04 Parepare yang dipimpin langusung kepala Gudang Peralatan, Lettu TNI Muchtar,” jelasnya.
Granat tersebut diduga kuat milik kakek Muchtar, Laesan yang dulunya merupakan tentara 710 (sebutan batalyon 710 dibawan komando Letnan Kolonel Andi Selle Mattola). Tentara 710 memang sangat terkenal memiliki persenjataan dan amunisi yang lengkap pada masa SOB (Staat van Oorlog on Beleg), masa keadaan darurat perang, khususnya pada masa pemberontakan DI/TII di Sulawesi Selatan. (baca juga : Kahar Muzakkar (DI/TII) dan Andi Selle (Yon 710) )
Semoga ini bisa menjadi pembelajaran bagi kita semua, agar kiranya jika menemukan benda-benda serupa dan mencurigakan agar segera melaporkan ke pihak yang berwajib.
ilustrasi granat tangan (granat nanas) / kompas.com
Sebuah granat yang masih aktif ditemukan oleh seorang pekerja bangunan di Dusun Dolangan, Desa Makkawaru, Kecamatan Mattiro Bulu Kabupaten Pinrang pada hari Rabu siang (11/2). Granat tangan atau biasa disebut juga granat nanas ditemukan oleh Usman di atas plafon teras rumah milik Muchtar saat sedang merenovasi rumah tersebut.
Granat tangan tersebut bahkan sempat dijadikan bahan candaan karena dikiranya sudah tidak aktif lagi. Granat dilempar-lemparkan untuk menakut-nakuti sesama pekerja dan warga yang ada disekitar lokasi.
Mengetahui penemuan tersebut, Kapolsek Mattiro Bulu, Akp. Muhammad Nasir langsung menurukan personil ke lapangan untuk mengamankan temuan dan memasang garis polisi di lokasi tersebut.
"Granat tersebut ditemukan oleh seorang warga sekitar pukul 10.00 Wita" ucap AKP. Muhammad Nasir kepada para pewarta di lokasi kejadian.
Lebih lanjut AKP. Muhammad Nasir menjelaskan bahwa pihaknya langsung menghubungi dan berkoordinasi dengan pihak TNI. Tidak lama berselang, tim dari TNI Detasemen Peralatan (Denpal) 04 Parepare tiba di lokasi dan langsung mengamankan granat tersebut.
“Granat itu sudah diamankan pihak TNI dari Denpal 04 Parepare yang dipimpin langusung kepala Gudang Peralatan, Lettu TNI Muchtar,” jelasnya.
Granat tersebut diduga kuat milik kakek Muchtar, Laesan yang dulunya merupakan tentara 710 (sebutan batalyon 710 dibawan komando Letnan Kolonel Andi Selle Mattola). Tentara 710 memang sangat terkenal memiliki persenjataan dan amunisi yang lengkap pada masa SOB (Staat van Oorlog on Beleg), masa keadaan darurat perang, khususnya pada masa pemberontakan DI/TII di Sulawesi Selatan. (baca juga : Kahar Muzakkar (DI/TII) dan Andi Selle (Yon 710) )
Semoga ini bisa menjadi pembelajaran bagi kita semua, agar kiranya jika menemukan benda-benda serupa dan mencurigakan agar segera melaporkan ke pihak yang berwajib.
dari berbagai sumber (sahabatnews.com / kilas-online.com)