Dari pantauan kami beberapa hari terakhir, sangat santer diberitakan di berbagai media tentang pernyataan kontroversial perdana menteri Australia, Tony Abbott, mengungkit-ungkit bantuan Australia yang pernah mereka berikan kepada masyarakat Aceh pasca-tsunam.
Gerakan Pejuang Rumah Tsunami (GPRS) Aceh Barat yang merupakan organisasi yang menaungi korban tsunami Aceh, membuka lapak pelelangan batu giok di Kafe Endatukupi, Meulaboh, Aceh Barat, sejak Sabtu (21/2/2015).
Aksi penggalangan dana dari batu mulia yang kini sedang tenar dan incaran warga di Aceh dilakukan untuk mengembalikan bantuan kemanusiaan yang pernah diberikan Pemerintah Australia untuk rakyat Aceh yang dilanda tsunami pada 26 Desember 2004 silam.
"Dana galangan dari lelang batu giok ini akan kami kirim sebagai bentuk pengembalian bantuan yang pernah Australia realisasikan," Ketua GPRS Aceh Barat, Edi Candra.
Edi menambahkan, penggalangan dana dari batu giok yang merupakan ikon Aceh saat ini akan terus dilakukan. Selain itu, Pemerintah Aceh juga diminta menyampaikan pernyataan tegas kepada PM Australia sehingga pelecehan ini tidak akan terulang. Terlebih lagi, bantuan yang mereka realiasasikan pasca-tsunami silam dikaitkan dengan mafia narkoba yang dihukum mati dari kewarganegaraan Australia di Indonesia.
(baca juga: Temuan Batu Giok 20 Ton Timbulkan Konflik )
Seperti diketahui, bantuan dari Australia yang pernah dikirim di Aceh Barat pasca-tsunami silam digunakan untuk proses rehabilitasi dan rekonstruksi kembali Aceh, di antaranya untuk membangun sejumlah sekolah, kantor pemerintah, serta kantor desa.
sumber : kompas.com