Posko pencarian korban dan seprihan pesawat Airasia PK-AXC QZ8501 yang beberapa waktu terakhir dipusatkan di Kota Parepare, kini dipindahkan ke Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan. Hal ini disebabkan karena kemungkinan besar serpihan-serpihan dan body part terbawa arus ke perairan Pinrang dibanding ke perairan Parepare.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari berbagai media nasional, Rabu (11/2/2015) Kepala Basarnas Sulawesi Selatan Roki Azikin menyampaikan proses pemindahan posko ke kabupaten Pinrang. "Jadi pencarian tidak dihentikan, sebab sebagian masih melakukan pencarian korban Air Asia di sepanjang pesisir,"
"Basarnas tetap membentuk tim siaga yang berpusat di Pinrang, ketika ada penemuan langsung terjun,"kata dia.
Sebagian personil Basarnas saat ini ditarik ke Makassar untuk melakukan siaga harian. "Artinya bersiaga jika sewaktu-waktu mendapatkan informasi penemuan, maka Basarnas langsung mendatangi lokasi tersebut." tambahnya.
Serpihan-serpihan ini, menurut dia, akan diserahkan ke Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan berkoordinasi dengan pihak Air Asia, sebagai bahan masukan.
Selama melakukan proses pencarian korban dan serpihan-serpihan pesawat Airasia, Tim pencari menemukan sedikitnya 76 serpihan yang diduga bagian dari pesawat QZ8501 yang ditemukan di perairan Makassar, Pinrang, Majene, Mamuju, dan Teluk Palu, Sulawesi Tengah. Dan 12 mayat dengan masing-masing enam body part (potongan jenazah) ditemukan di Majene, Sulawesi Barat, dan enam body part di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.
Tim Basarnas mengangkat jenazah diduga korban AirAsia QZ8501 saat tiba
di RS Bhayangkara, Makassar, Sulsel, Selasa (10/2/2015) dini hari.
Jenazah tersebut ditemukan oleh nelayan di Dusun Cappa Batu Kec.Suppa Kabupaten Pinrang,
pada Senin (9/2/2015) TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari berbagai media nasional, Rabu (11/2/2015) Kepala Basarnas Sulawesi Selatan Roki Azikin menyampaikan proses pemindahan posko ke kabupaten Pinrang. "Jadi pencarian tidak dihentikan, sebab sebagian masih melakukan pencarian korban Air Asia di sepanjang pesisir,"
"Basarnas tetap membentuk tim siaga yang berpusat di Pinrang, ketika ada penemuan langsung terjun,"kata dia.
Serpihan-serpihan ini, menurut dia, akan diserahkan ke Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan berkoordinasi dengan pihak Air Asia, sebagai bahan masukan.
(tempo.co & makassar.tribunnews.com)