Serpihan yang diduga bagian jendela pesawat Air Asia QZ8501 berukuran satu meter ditemukan sekitar pukul 21.30 (2/2) diperairan selat makassar 50 mil dari pantai Pallameang Langnga, Kecamatan Mattiro Sompe, kabupaten Pinrang. Selain itu beberapa serpihan kecil juga ditemukan disekitar area tersebut.
La Rinso, 50 tahun, seorang nelayan setempat menemukan benda berbahan fiber itu ditemukan mengapung di laut saat melakukan aktivitas memancing diwilayah itu. "Saya melihat benda seperti triplek mengapung, kemudian saya cek ternyata barang tersebut mirip jendela pesawat, tak lama kemudian saya juga melihat dilokasi tempat saya mancing sejumlah pelampung berwarna oranye terapung" ujar La Rinso.
“Saya tidak sempat mengambil pelampung tersebut karena cuaca cukup buruk dan diskitar daerah itu baunya sangat menyegat seperti bau bangkai padahal sudah di tengah laut. Saya juga takut ikan tangkapan saya dari laut tidak laku jika pembeli tahu bahwa ikan yang saya dapatkan dari lokasi penemuan serpihan tersebut." tambahnya saat dikonfirmasi dipesisir pantai Langnga.
Muh Yusuf Habe, Camat Mattiro Sompe Kabupaten Pinrang membenarkan penemuan serpihan tersebut, "Memang ada warga kami yang menemukan serpihan pesawat bagian jendela yang diduga bagian jendela pesawat Air Asia. Dia (La Rinso) langsung melaporkan penemuannya polsek setempat bersama aparat pemerintah, TNI dan di dampingi oleh sejumlah Anggota Tim SAR Pinrang yang sudah beberapa hari ini melakukan penyisiran pantai Langnga".
Koordinator Penyisiran Pantai SAR Pinrang, Idil Ali mengatakan untuk saat ini sejumlah anggota kami telah melakukan penyisiran di sepanjang pesisir pantai di Pinrang. Terkhusus di bagian Kae, Suppa yang merupakan lokasi penemuan jenazah pertama di Pinrang, pesisir pantai Wakka, Pallameang dan Jampue. Adil juga berkoordinasi dengan nelayan setempat agar segera memberikan informasi apabila menemukan sesuatu yang berkaitan dengan serpihan pesawat.
Kepala Seksi Potensi Search and Rescue (SAR) Makassar Mustari sebelumnya mengatakan lokasi pencarian penumpang pesawat nahas itu akan diperlebar dari Parepare, Barru, hingga Bulukumba.
Mustari menjelaskan, tim pencari terdiri atas 26 orang yang menumpang dua kapal. Satu kapal ditugaskan ke arah utara, sedangkan kapal lain ke selatan. Sebab, tidak menutup kemungkinan ada yang terbawa arus ke Barru atau Bulukumba lantaran arus laut di perairan Masalembo terpencar. Kapal 207 dari SAR Makassar akan menyisir ke arah selatan, sementara kapal 215 milik SAR Balikpapan yang saat ini berada di Kabupaten Mamuju akan menyisir perairan ke arah utara.
La Rinso didampingi aparat pemerintah dan Tim SAR Pinrang
melaporkan temuannya ke Polsek Mattiro Sompe (2/2) - sahabatnews.com
La Rinso, 50 tahun, seorang nelayan setempat menemukan benda berbahan fiber itu ditemukan mengapung di laut saat melakukan aktivitas memancing diwilayah itu. "Saya melihat benda seperti triplek mengapung, kemudian saya cek ternyata barang tersebut mirip jendela pesawat, tak lama kemudian saya juga melihat dilokasi tempat saya mancing sejumlah pelampung berwarna oranye terapung" ujar La Rinso.
“Saya tidak sempat mengambil pelampung tersebut karena cuaca cukup buruk dan diskitar daerah itu baunya sangat menyegat seperti bau bangkai padahal sudah di tengah laut. Saya juga takut ikan tangkapan saya dari laut tidak laku jika pembeli tahu bahwa ikan yang saya dapatkan dari lokasi penemuan serpihan tersebut." tambahnya saat dikonfirmasi dipesisir pantai Langnga.
Muh Yusuf Habe, Camat Mattiro Sompe Kabupaten Pinrang membenarkan penemuan serpihan tersebut, "Memang ada warga kami yang menemukan serpihan pesawat bagian jendela yang diduga bagian jendela pesawat Air Asia. Dia (La Rinso) langsung melaporkan penemuannya polsek setempat bersama aparat pemerintah, TNI dan di dampingi oleh sejumlah Anggota Tim SAR Pinrang yang sudah beberapa hari ini melakukan penyisiran pantai Langnga".
Idil Ali (kiri), memperlihatkan temuan beberapa serpihan pesawat Air Asia QZ8501
di Polsek Mattiro Sompe (2/2) - sahabatnews.com
Koordinator Penyisiran Pantai SAR Pinrang, Idil Ali mengatakan untuk saat ini sejumlah anggota kami telah melakukan penyisiran di sepanjang pesisir pantai di Pinrang. Terkhusus di bagian Kae, Suppa yang merupakan lokasi penemuan jenazah pertama di Pinrang, pesisir pantai Wakka, Pallameang dan Jampue. Adil juga berkoordinasi dengan nelayan setempat agar segera memberikan informasi apabila menemukan sesuatu yang berkaitan dengan serpihan pesawat.
Mustari menjelaskan, tim pencari terdiri atas 26 orang yang menumpang dua kapal. Satu kapal ditugaskan ke arah utara, sedangkan kapal lain ke selatan. Sebab, tidak menutup kemungkinan ada yang terbawa arus ke Barru atau Bulukumba lantaran arus laut di perairan Masalembo terpencar. Kapal 207 dari SAR Makassar akan menyisir ke arah selatan, sementara kapal 215 milik SAR Balikpapan yang saat ini berada di Kabupaten Mamuju akan menyisir perairan ke arah utara.